Asal usul
is pancreatic cancer hereditary Dalam
Hikayat Raja - Raja Pasai disebutkan bahwa Samudera tidaklah sama dengan Pasai,
walaupun kedua negeri itu didirikan oleh Malikulsaleh ( Malik Al Salih). ( 42)
Dalam Hikayat Raja - Raja Pasai diceritakan bahwa Meurah Silu yaitu nama
Sultan Malik Al Salih sebelum memeluk agama islam pergi berburu dan membawa
seekor anjing bernama si Pasai. Anjing itu menjalak ( mengeram ) setelah melihat seekor semut yang besar
seperti kucing. Oleh Meurah Silu ditangkapnya semut itu lalu dimakannya dan di
tempat itu dibuatnyalah istana dan dinamainya negeri itu Samudera, artinya
semut yang besar. (43)
Dari nama Samudera inilah kepulauan Sumatera memperoleh namanya yang dipakai
sampai sekarang ini. Berbagai pengunjung yang pernah menyinggahi Pulau Sumatera
atau Kerajaan Samudera baik dari Arab, Persia, Eropa dan lain – lain
mengucapkan dengan sebutan sebutan yang tidak jauh berbeda dari nama asalnya
antara lain : Samottera, Samotra, Syamatra, Zamatra, Zamara, Sumatora, Somatra,
dan yang terus berlaku sekarang ialah Sumatera (43).
Di dalam Hikayat Raja - Raja Pasai dikatakan bahwa Pasai sengaja dididrikan
oleh sultan Malikulsaleh untuk puteranya Malikul Zahir ( Malik Al Zahir ), yang
lahir dari perkawinannya dengan puteri Ganggang dari Perlak.(42)
Sultan Malikulsaleh menamakan negeri itu Pasai menurut nama anjing
perburuan yang disayanginya yang mati di tempat itu setelah istana selesai
dibangun. Sultan Malikul Zahir memerintah di Pasai dan Malikussaleh tetap di Samudera
Darussalam.(42)
G. P. Rouffer mengemukakan bahwa Pasai mula - mula terletak di sebelah
kanan sungai Pasai sedangkan Samudera di sebelah kirinya, tetapi lama kelamaan Samudera
dan Pasai ini menjadi satu dan disebut Samudera Pasai.(43)
Hoesien Djajadiningrat mengatakan bahwa kerajaan ini berdiri sekitar tahun
1270 dan 1275. di Malaya pun ada suatu riwayat bahwa raja Samudera yang pertama
itu seorang penyembah berhala yang telah masuk islam antara tahun 669 dan 675 H
( 1270 dan 1275 ) dan bergelar Malik Al Salih.(41)
Argumen Hoesien Djajadiningrat mendapat dukungan dari Moquette. Moquette
mengatakan bahwa kerajaan Samudera didirikan antara tahun 1270 dan 1275
bersamaan dengan masuknya agama islam ke negeri ini (42)
Berdirinya kerajaan Samudera Pasai sering dihubungkan dengan kelemahan
Sriwijaya sejak abad ke-13 seperti yang diungkapkan oleh Chou Chu Fei dalam
Kronik Ling-wai-tai-ta ( 1178 ) yang menceritakan bahwa persediaan barang –
barang perdagangan di Sriwijaya mahal – mahal karena negeri itu tidak lagi
menghasilkan. Dikatakan bahwa Cho-po ( jawa ) lebih kaya dari Sriwijaya dan
yang kedua adalah Ta-Shih. Kemunduran di bidang perdagangan serta politik
Kerajaan Sriwijaya itu dipercepat pula oleh usaha – usaha Kerajaan Singasari di
Jawa dengan ekspedisi Pamalayu pada tahun 1275 Masehi.(52d)
Perkembangan
Untuk mengetahui perkembangan kerajaan Samudera Pasai maka harus melihat
dari bukti - bukti peningalan kerajaan tersebut. Peninggalannya berupa tulisan -
tulisan tentang kerajaan tersebut baik dari dokumentasi kerajaan tersebut (
seperti Hikayat Raja - Raja Pasai, Sejarah Melayu, Kronik Pasai ) maupun dari berita
asing ( seperti dari kitab Negarakertagama, berita Ibnu Batutah, Tome Pires ).
Setelah Sultan Malik Al Salih wafat pada tahun 1297, pemerintahan dijalankan oleh
puteranya yaitu Sultan Malik Al Zahir hingga tahun 1326. Sultan Malik Al Zahir
mempunyai dua pewaris yakni Sultan Malikul Mahmud dan Sultan Malikul Mansur.
Masing – masing pewaris diberi kekuasaan. Setelah itu tejadi konflik diantara
mereka seperti yang dijelaskan dalam Kronik Pasai.
Dalam Kronik Pasai disebutkan bahwa terjadi
penangkapan Sultan Samudera, Sultan Malikul Mansur oleh abangnya yaitu Sultan Pasai,
Sultan Malikul Mahmud, karena dia melarikan seorang putri Pasai dan tidak
mematuhi nasihat perdana menterinya, Sayid Semayamu’I-Din. Kenneth R. Hall
menghubungkan perpindahan pusat kerajaan ke Pasai ini sebagai perang di antara
pusat dua urban.(55D)
Setelah penangkapan Sultan Malikul Mahmud (
Sultan Mahmud Malik Az – Zahir ) terhadap adiknya Sultan Malikul Mansur,
wilayah kedua kerajaan dijadikan satu dan nama kerajaan resmi dirubah menjadi Samudera
Pasai.
Ibnu Battutah berkunjung ke Samudera Pasai
pada tahun 1345 dan bermukim selam 15 hari. Dikatakan bahwa raja yang
memerintah waktu itu ialah Malikul Zahir yang menurut Hoesien Djajadiningrat adalah cucu dari pendiri
kerajaan Samudera.(43) Sultan ini jelas bukanlah Malikul Zahir putera Sultan
Malik Al Salih, karena sultan tersebut sudah meninggal pada tahun 1326, tapi Sultan
Samudera yang lain yang memakai gelar yang sama.( 43) Lebih tepatnya terjadi
pada masa Sultan Mahmud Malik Az -Zahir.
Ibnu Batutah menceritakan tentang kepribadian
sultan pada saat itu. Sultan Mahmud merupakan seorang yang taat kepada ajaran
Islam dan beliau selalu dikelilingi ahli - ahli agama yang beraliran Mazhab
Syafii. (28D)
Ibnu Batutah juga menggambarkan tentang
keadan kota Samudera pada saat itu. Kota
Samudera dalam catatannya diceritakan letaknya agak ke dalam dari pantai. Ia
berjalan sekitar empat mil dengan naik kuda dari pelabuhan yang disebut “Sarha”
ke kota Samudera,
yang dilaporkanya sebagai kota
besar dan indah, dikelilingi oleh pagar - pagar kayu yang dilengkapi dengan
menara - menara yang terbuat dari kayu.(54d) Di dalam pagar terdapat tempat
tinggal penguasa dan bangsawan lainyang dilindungi oleh rakyat di luar pagar. (
54d)
Bangunan terpenting di pusat kota adalah istana dan
masjid. Semua kehidupan komersial kota,
para pedagang baru dari desa, orang orang asing, para pengrajin dan segala
aktivitas urban lainnya di tempatkan di luar pagar keliling kota. Orang asing seringkali tidak diizinkan
menetap dalam jarak tertentu dari keraton ( dalem ), bahkan ada kalanya mereka
diharuskan tinggal di luar kota.(
54d)
Ibnu Battutah juga menceritakan bahwa ia menghadiri
pesta pernikahan anak sultan. Dan ketika dia melihat istana, Ibnu batutah
memberikan kesan kebesaran dan kemegahan
luar biasa di istana Samudera. (44)
Pada
masa Sultan Ahmad malik Az- Zahir ( putra Sultan Mahmud Malik
Az –Zahir ), Samudera Pasai mendapat serangan dari Kerajaan Majapahit. Hal ini
sesuai dengan yang diceritakan dalam Kitab Negarakertagama.
Dalam
Negarakertagama dijelaskan bahwa Samudera termasuk dalam daftar wilayah - wilayah
yang tunduk kepada Majapahit. Bukti penyerangan Majapahit atas Kerajaan Samudra
Pasai disampaikan oleh T. Ibrahim alfian. Buktinya antara lain di dekat Samudera
ada sebuah anak sungai yang mengalir ke Sungai Pasai dengan nama Krueng Jawa
atau Sungai Jawa dinamai demikian karena tempat tersebut merupakan tempat
dimakamkannya Laskar Jawa yang tewas dalam pertempuran dengan Pasai. Disamping
itu di Pantai Aceh Timur terdapat sebuah tempat yang sampai sekrang ini
dinamakan Mojopahit ( Majapahit ) ini berasal dari nama Kerajaan Mojopahit (
Majapahit ) dahulu dan tempat ini barangkali digunakan untuk sementara sebagai
basis pertahanan dalam menyusun
strartegi melawan Samudera. (44)is pancreatic cancer hereditary